Angka HIV di Jawa Timur Tertinggi Nasional, DPRD Jatim Dorong Penguatan Edukasi dan Deteksi Dini

SURABAYA,Deteksimedia.com – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Hari Yulianto, menyoroti tingginya angka kasus HIV di Jawa Timur yang kini menempati posisi tertinggi secara nasional. Ia mendesak pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat edukasi, deteksi dini, dan akses layanan kesehatan guna menekan laju penyebaran virus mematikan tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2025, jumlah Orang Dengan HIV (ODHIV) di Jawa Timur mencapai sekitar 65.238 orang, menjadi yang tertinggi di Indonesia. Dalam periode Januari–Maret 2025, ditemukan 2.599 kasus baru, dengan wilayah penyebaran terbanyak berada di Sidoarjo, Surabaya, Malang, dan Banyuwangi.

“Data ini menjadi alarm bagi kita semua. Penanganan HIV tidak cukup hanya dengan pengobatan, tetapi juga harus membangun kesadaran dan kepedulian sosial,” ujar Hari Yulianto dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis (6/11/2026).

Politikus PDIP tersebut menilai bahwa minimnya pemahaman masyarakat tentang cara penularan HIV menjadi salah satu penyebab utama tingginya kasus. Banyak masyarakat masih menganggap HIV menular lewat sentuhan atau udara, padahal penularan hanya terjadi melalui darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI.

“Edukasi harus diperluas, stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV harus dihapus. Jangan sampai orang takut untuk melakukan tes atau berobat karena takut dicap negatif oleh masyarakat,” tegasnya.

Hari juga menekankan pentingnya upaya pencegahan melalui perilaku aman dan layanan medis yang memadai. Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan kondom dalam hubungan berisiko, tidak berbagi jarum suntik, serta aktif memanfaatkan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini tersedia di banyak fasilitas kesehatan.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Tes dini dan pengobatan ARV terbukti efektif dalam menekan jumlah virus sekaligus mencegah penularan ke orang lain,” jelasnya. Hari berharap, dengan upaya yang komprehensif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, angka kasus HIV di Jawa Timur dapat ditekan dan kualitas hidup ODHIV dapat ditingkatkan.

(Red)