
PATI, Deteksimedia.com – Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami insiden terperosok di tanjakan jalan Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, pada Rabu (29/10/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Bus bernomor polisi AE 7621 UKI tersebut tidak kuat menanjak di jalur sempit dan licin hingga akhirnya terperosok ke pinggir jalan.
Bus yang dikemudikan oleh Kartin (50), warga Desa Sumberbening, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, membawa 35 penumpang yang merupakan rombongan ziarah wali. Rombongan tersebut berangkat dari Ngawi pada Selasa (28/10/2025) sore menuju Makam Saridin di Kayen, dan berencana melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Muria.
Namun, dalam perjalanan menuju Muria, sopir bus mengaku kebingungan arah dan membuka aplikasi Google Maps. Jalur yang ditunjukkan aplikasi justru mengarahkan kendaraan besar itu ke jalan desa yang menanjak curam dan licin. Saat mencoba menanjak di Plukaran, bus kehilangan tenaga dan mundur hingga terperosok. Seluruh penumpang panik, namun berhasil menyelamatkan diri tanpa mengalami luka-luka.
Kapolresta Pati melalui Kapolsek Gembong, AKP Lilik Supardi, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, tadi malam sekitar pukul dua dini hari kami menerima laporan adanya bus pariwisata terperosok di wilayah Plukaran. Setelah dicek, ternyata rombongan peziarah asal Ngawi yang hendak menuju Muria,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi medan di sekitar lokasi memang tidak layak dilalui kendaraan besar. “Jalannya sempit, menanjak, dan di beberapa titik permukaannya licin karena hujan. Untuk kendaraan kecil masih bisa lewat, tapi bus ukuran besar jelas berisiko,” terang AKP Lilik Supardi.
Kapolsek menambahkan bahwa pihaknya bersama anggota segera menuju lokasi untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan. “Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Semua penumpang dalam keadaan selamat, hanya sedikit shock saja,” ucapnya.
Proses evakuasi bus masih terkendala karena medan yang sulit. “Tim derek sudah kami koordinasikan, namun alat berat kesulitan masuk karena jalannya sempit dan posisi bus di tanjakan. Saat ini masih diupayakan cara penarikan secara bertahap,” jelasnya.
Kapolsek Gembong juga memberikan imbauan khusus kepada para sopir bus pariwisata agar lebih berhati-hati saat menggunakan aplikasi peta digital. “Kami sarankan jangan hanya mengikuti Google Maps tanpa mempertimbangkan kondisi medan. Lebih baik bertanya kepada warga setempat atau petugas kepolisian jika melewati daerah pegunungan seperti Gembong,” pungkas AKP Lilik Supardi.
(Red)





Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.