LAMONGAN,Deteksimedia.com – Wakil Penasehat KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Lamongan, Muchlisin Amar, melontarkan kritik pedas terhadap puluhan perguruan tinggi di Lamongan. Ia menilai, perguruan tinggi tersebut minim kontribusi dalam kajian ilmiah terkait tantangan riil yang dihadapi nelayan di masa depan.

Dalam diskusi bertajuk “Mengkritisi Peran Puluhan Perguruan Tinggi di Lamongan dalam Upaya Memberdayakan Masyarakat Nelayan Pesisir Lamongan” yang digelar pada Selasa, 11 November 2025, Muchlisin menyampaikan kekecewaannya. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran signifikan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi permasalahan nelayan melalui Tridharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi seperti terlelap tidur, tidak aware, dan minim partisipasi. Mereka lebih mengejar akreditasi. Saya lebih menyebut, perguruan tinggi di Lamongan hanya sekadar ‘monumen bisu’ hampa peran dan sengaja menjauh dari yang seharusnya diperankan,” ujar Muchlisin.

Muchlisin memaparkan betapa rumitnya tantangan yang akan dihadapi nelayan ke depan, seperti masalah ekonomi, kemiskinan, ketergantungan modal, penipisan sumber daya ikan, pencemaran, masalah iklim, konflik dengan kebijakan ikan terukur, privatisasi lahan pesisir, serta reklamasi yang tidak transparan dan tidak mempertimbangkan kelangsungan ekosistem.

“Karena itu, saya memohon agar perguruan tinggi di Lamongan berperan aktif dalam upaya mencerahkan, mencerdaskan, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat nelayan dengan Tri Dharma perguruan tingginya,” pungkasnya.

(ZM)