
BANYUWANGI,Deteksimedia.com 18 November 2025 – Ratusan kepala desa (kades) di Banyuwangi mendatangi gedung DPRD setempat pada Senin (17/11/2025) untuk meminta klarifikasi langsung kepada anggota legislatif Suwito atas pernyataannya yang dinilai telah mencemarkan nama baik. Pernyataan Suwito yang tersebar di media sosial menyebutkan bahwa 80 persen kepala desa di Banyuwangi menyelewengkan dana bantuan sosial (bansos), sehingga memicu kemarahan para kades.
Aksi protes berlangsung sejak pagi hari, ketika para kades berangkat bersama menuju kantor DPRD untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban atas pernyataan yang dinilai tidak berdasar tersebut. Ketua Asosiasi Kepala Desa (Askab) Banyuwangi, Budiharto, menyatakan bahwa ucapan Suwito bukan hanya merugikan para kepala desa, tetapi juga dapat merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah desa.
“Makanya kami datang untuk meminta klarifikasi terkait statemen yang dilontarkan salah satu oknum anggota dewan,” kata Budiharto.
Potongan pernyataan Suwito, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD Banyuwangi, beredar luas dan memicu reaksi keras. Ungkapan bahwa 80 persen kades di Banyuwangi melakukan korupsi atau menyelewengkan bansos dianggap menyesatkan dan tanpa dasar, sehingga memperkuat kecurigaan publik terhadap pejabat desa dan memunculkan keresahan di tingkat pemerintahan desa.
Ratusan kades akhirnya dipertemukan langsung dengan Suwito dalam forum mediasi yang turut dihadiri oleh pimpinan DPRD Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, serta perwakilan Pemkab Banyuwangi. Suasana awal pertemuan berjalan sangat panas dan diwarnai saling emosi sebelum akhirnya difasilitasi menjadi dialog terbuka. Setelah proses mediasi berlangsung, kedua belah pihak sepakat untuk menuntaskan persoalan tersebut secara damai.
Dalam forum tersebut, Suwito mengakui bahwa pernyataannya salah dan tidak benar. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kepala desa.
“Meski awalnya sempat saling emosi, alhamdulillah sekarang sudah klir, sudah tidak ada persoalan. Beliau mengakui pernyataan yang disampaikan di medsos itu tidak benar,” jelas Budiharto setelah pertemuan.
Suwito, yang juga merupakan Ketua Fraksi Gerindra, menyampaikan permintaan maaf secara langsung di hadapan para kades. Ia menegaskan bahwa ucapannya bersifat reaktif dan tidak berdasarkan data. “Pernyataan saya itu salah, saya minta maaf, saya cabut kata-kata saya,” kata Suwito.
Ia menambahkan bahwa niat awalnya adalah mendorong para kepala desa dan pejabat publik lainnya untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. “Sekali lagi saya minta maaf,” terangnya. Dengan adanya permintaan maaf ini, diharapkan ketegangan antara para kepala desa dan anggota DPRD Banyuwangi dapat mereda, serta kepercayaan publik terhadap pemerintah desa dapat kembali pulih.
(Red)





Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.