deteksimedia.com//LAMONGAN – Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan melaksanakan kunjungan kerja di Kecamatan Sekaran pada tanggal 20 Oktober 2025.

Kunjungan ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, beserta Cana Antyanta Dias Dirham Akbar Aksara dan Puji Dariani Moh. Nalikan. Mereka disambut di Pendopo Kecamatan Sekaran oleh Camat Sekaran, Ahmad Kurniawan, S.STP., M.Si., Forkopimcam, Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kepala UPT Dinas Kesehatan, Kepala KUA, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Sekaran, dr. Vina Ahmad Kurniawan beserta anggota, serta seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Sekaran.

Dalam sambutannya, dr. Vina Ahmad Kurniawan melaporkan pencapaian program PKK di Kecamatan Sekaran. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan screening TBC oleh Dinas Kesehatan per tanggal 5 Oktober 2025, cakupannya mencapai 78,79%, dengan 57,73% pasien menjalani pengobatan.

Polsek Babat Kawal Ketat Penyusunan Soal Ujian Perangkat Desa Datinawong, Jamin Transparansi dan Keamanan

Kendala yang dihadapi adalah beberapa pasien yang belum bersedia atau tidak dapat diobati. Selain itu, dr. Vina juga melaporkan bahwa angka stunting pada bulan Agustus 2025 mencapai 4,4%, sementara rata-rata imunisasi mencapai 45% dengan kendala serupa, yaitu keengganan dan mobilitas warga. Pelaksanaan Posyandu dilaporkan berjalan lancar.

Anis Yuhronur Efendi kemudian mensosialisasikan program Aksi Biru, sebuah inisiatif Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk menangani dan mengembalikan anak putus sekolah (ATS) ke pendidikan formal maupun nonformal melalui program kejar paket.

Program ini mengandalkan peran aktif guru sebagai “Bakti Insan Guru” untuk mendata dan mendampingi 15 anak per guru secara rutin, memberikan semangat dan bantuan agar mereka kembali bersekolah.

Polsek Sekaran Hadir di Pagi Hari, Lancarkan Arus Lalu Lintas dan Bantu Anak Sekolah Menyeberang

Anis juga mengajak para Kepala Desa, perangkat desa, serta Tim Penggerak PKK tingkat desa untuk membentuk kader yang bertugas mendata masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial, seperti biaya pendidikan, perbaikan jalan rusak, atau rumah tidak layak huni.

Usulan bantuan tersebut dapat diajukan ke tingkat kabupaten melalui data yang terstruktur, sehingga Camat dan Bupati dapat mengetahui kebutuhan riil di lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, juga disalurkan bantuan kepada warga miskin dan anak-anak yang mengalami kekurangan gizi.

(ZM)