
deteksimedia.com//LAMONGAN – Perjuangan hidup Marfuah, seorang wanita asal Dradah Blumbang, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, sungguh menyentuh hati. Dulu, saat mendiang suami masih hidup, Marfuah memiliki usaha toko di rumahnya. Namun, setelah sang suami berpulang, ia harus berjuang seorang diri menghidupi dirinya dan putri semata wayangnya yang baru berusia 14 tahun.
Dengan langkah kaki yang lelah, Marfuah berjalan puluhan kilometer menjajakan minyak wangi keliling. Minyak wangi itu ia beli dari Surabaya, kemudian dijual dari rumah ke rumah.

Di tengah perjalanannya menjajakan dagangan, takdir mempertemukan Marfuah dengan Ipda Purnomo di Jalan Jombang. Dengan linangan air mata, Marfuah mencurahkan segala keluh kesah hidupnya kepada Ipda Purnomo. Ia bercerita tentang beratnya perjuangan menyusuri jalanan demi menjual minyak wangi, dengan penghasilan yang hanya berkisar Rp 30.000 per minggu.
“Saya berjualan dua kali seminggu, kalau tidak terlalu lelah ya sampai tiga kali,” ungkap Marfuah dengan nada pilu.
Penghasilan yang minim itu tentu saja tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya pendidikan putri tercintanya.
Tergerak oleh kisah pilu Marfuah, Ipda Purnomo kemudian mengantarkannya pulang. Ia ingin melihat langsung kondisi kehidupan Marfuah dan memastikan kebenaran cerita yang didengarnya.

Sesampainya di rumah Marfuah, Ipda Purnomo menyaksikan sendiri kenyataan yang memilukan. Rumah yang sederhana itu menjadi saksi bisu perjuangan seorang ibu tunggal yang berjuang keras demi menghidupi anaknya.
Para tetangga Marfuah pun membenarkan cerita yang disampaikan olehnya. “Ibu Marfuah memang berjualan minyak wangi dengan berjalan kaki. Karena penghasilannya tidak cukup, dia sering berutang ke tetangga. Kami semua merasa kasihan dengan keadaannya,” ujar seorang ibu dengan mata berkaca-kaca.
Melihat kondisi Marfuah yang memprihatinkan, Ipda Purnomo berjanji akan berusaha membantu Marfuah agar dapat membuka kembali usahanya. Ia memohon doa dari seluruh tetangga agar niat baiknya dapat terwujud.
“Mohon doanya, semoga kita dapat bertemu kembali di rumah ini. Kami bersama orang-orang baik akan membantu Bu Marfuah agar bisa membuka tokonya kembali dan tidak perlu lagi berjualan keliling dengan berjalan kaki,” tutup Ipda Purnomo dengan penuh harap.
Semoga dengan bantuan dari Ipda Purnomo dan orang-orang baik lainnya, Marfuah dapat bangkit dari keterpurukan dan kembali meraih mimpinya.
(ZM)





Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.